Sabtu, 24 November 2007

LEGENDA MAHKOTA JEPANG
Coba pikirkan kembali bila Anda ingin membeli Mercedes Benz S-Class atau BMW seri 7.

Sedan mewah asal Eropa bukanlah barang asing di Indonesia. Bagaimana dengan sedan mewah asal Jepang? Tampaknya popularitas sedan mewah Jepang belum begitu kesohor. Sebutlah Majesta, bila di depan namanya tak disertai dengan Toyota Crown, mungkin diantara kita tidak ada yang mengenalnya. Begitu pula dengan Honda Legend yang namanya lebih asing di telinga kita. Bandingkan dengan sedan keluaran Audi, BMW dan Mercedes Benz yang familiar di telinga. Bahkan sosok sedan Eropa juga mudah diidentifikasi dibanding sedan Jepang tersebut.

Akankah popularitas itu menunjukan kualitas sebuah produk? Secara garis besar, ya. Tapi kalau bicara Majesta atau Legend, jangan pandang sebelah mata. Kualitas kedua mobil ini sudah di atas rata-rata mobil mewah. Bahkan sebaiknya Anda mencobanya dulu sebelum membeli sedan mewah Eropa. Bisa jadi Anda berubah pikiran setelah mengetahui kualitas, fasilitas dan teknologi yang ditawarkan sedan mewah negeri Sakura. Kalau ukuran Anda menentukan kemewahan berdasarkan harga, sedan mewah Eropa tetap jadi prioritas. Sejujurnya mobil seperti Majesta punya nilai lebih bahkan pantas disejajarkan dengan BMW seri 7 atau Mercedes Benz S-Class.

Sebenarnya komparasi kali ini tidak membandingkan antara sedan mewah Jepang dan Eropa. Tetapi, baik Legend maupun Majesta sejujurnya sekelas dengan mobil mewah Eropa. Harga keduanya sudah di atas Rp 1 Milyar. Fasilitas yang tersedia sangat mendukung kenyamanan berkendara baik sebagai penumpang maupun dikemudikan sendiri. Soal keselamatan pun tak perlu diragukan karena teknologi keselamatan terkini merupakan sesuatu yang wajib ada.

Sekalipun termasuk sedan mewah, Legend dan Majesta punya karakter berbeda dan tentunya bakal menjadi acuan kita yang akan memilih dan menggunakannya. Masing-masing punya nilai lebih yang belum tentu dimiliki oleh rivalnya. Misal sistem gerak AWD pada Legend atau teknologi night vision di Majesta. Namun benang merah antara keduanya akan memudahkan kita dalam menjatuhkan pilihan. Dan untuk kedepannya, legenda mahkota Jepang tidak akan meredup, bahkan sinarnya bisa lebih terang dari mobil mewah Eropa.

HONDA LEGEND SEKILAS PRODUK

Nama Legend memang tidak popular di Indonesia karena Honda memproduksinya untuk dipasarkan di Jepang sendiri dan Amerika. Oleh karenanya ATPM Honda di Indonesia (Honda Prospect Motor) tidak memasukkannya dalam daftar produk yang dijualnya. Legend generasi keempat ini masuk ke Indonesia melalui pintu importir umum (Platinum Motor di Kawasan Kelapa Gading) dan membuatnya sebagai mobil Honda termahal yang pernah ada di Tanah Air.

Legend memiliki mesin yang disertai teknologi VTEC. Konfigurasi mesinnya V-6 dengan kapasitas sebesar 3.500 cc. Dari mesin tersebut maka keluar tenaga sebesar 300 tk pada putaran 6.200 rpm. Sementara itu torsi yang dihasilkan tak kalah besar dengan puncaknya 353 Nm di 5.000 rpm. Sebagai penerus tenaga maka Honda memakai transmisi otomatis dengan 5 tingkat kecepatan. Sungguh suatu kejutan bila mobil mewah ini memakai sistem transmisi yang bisa digerakan seperti layaknya mobil F1. Di belakang roda kemudi terdapat tuas transmisi yang dapat dioperasikan dengan jari tangan. Selain itu sistem gerak 4 roda diterapkan pada Legend.

Adaptive front light system menjadi bagian dari fitur standar Legend. Begitu juga dengan Smart Key yang mengoptimalkan keamanan mobil. On board computer bukanlah sesuatu yang aneh dalam sebuah mobil mewah. Sistemnya seperti i-Drive milik BMW hanya saja bahasa yang dipakai masih memakai huruf kanji. Salah satu fitur pada on board tersebut adalah sistem bluetooth untuk cell phone. Teknologi intelligent night vision belum ada pada Legend. Dangan spesifikasi tersebut maka pihak Platinum Motor menjual Legend dengan harga Rp 1,180 milyar (on the road).

TOYOTA CROWN MAJESTA SEKILAS PRODUK

Toyota Crown lebih familiar di Indonesia. Pihak Toyota Astra Motor sudah sejak lama memasukan Crown namun biasanya konsumen yang menginginkannya harus memesan terlebih dahulu. Berbeda dengan importir umum yang biasanya punya stok mobil tersebut seperti yang ada di Victory Prima Motor (VPM) di kawasan Kelapa Gading. Crown memiliki tiga varian yang berbeda, baik secara bentuk dan fasilitas. Kasta tertinggi Crown adalah Majesta dan di bawahnya terdapat Royal dan Athele.

Majesta memakai mesin 3UZ-FE yang berkapasitas 4.300 cc V-8 dengan sistem katup DOHC untuk mengatur 32 katup. Teknologi VVT-I sudah pasti terpasang pada mesin yang bisa menghasilkan 279 tk pada 5.600 rpm. Torsi yang terproduksi terbilang tinggi dengan puncaknya 460 Nm pada 3.400 rpm. Transmisi mobil ini bersistem otomatis 6 tingkat kecepatan yang dilengkapi oleh teknologi Tiptronic.

Teknologi dan fasilitas yang menyertai mobil ini cukup lengkap. Keberadaan Pre Crash Safety mengoptimalkan perlindungan terhadap pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Suspensi dapat diatur menyesuaikan kondisi, normal atau sporti. On board computer tak ubahnya seperti Legend termasuk kamera yang membantu pandangan kebelakang hanya melalui layar komputer. Layar monitor tersebut berteknologi touch screen. Mobil ini juga dilengkapi dengan cool box yang mampu menampung beberapa kaleng minuman. Di hand rest penumpang belakang dapat dilakukan beberapa perintah melalui tombol yang ada seperti untuk mengatur sistem audio ataupun AC. Pihak VPM menjual mobil ini dengan harga Rp 1,4 milyar.

DISIAN DAN RANCANG BANGUN
Sosok Honda Legend kurang menampilkan sebuah kemewahan. Melihat Legend tak ubahnya seperti All New Accord. Walau demikian sangat kentara bila dimensi Legend lebih besar dari Accord dengan panjang yang lebih 315 mm, lebih lebar 50 mm dan meninggi 15 mm. Karakter dari disain Legend cenderung sporti. Beda dengan Majesta yang menawarkan bodi elegan, bahkan disainnya yang menggembung terlihat menyerupai Cadillac ataupun lampu utamanya bergaya new eyes Mercedes Benz.

Kedua mobil ini sudah menggunakan LED untuk lampu belakang. Selain itu penempatan kamera di atas plat nomor polisi belakang yang terdapat dikedua mobil mampu memperbaiki visibilitas kita saat mundur terutama ketika parkir. Toyota menerapkan sistem GOA (Global Outstanding Assesment) yang mampu meredam benturan, sementara struktur kabin diperkuat dengan rangka untuk meminimalkan benturan. Pada Legend dipakai struktur rangka yang 50 %-nya terbuat dari high tensile steel. Struktur ini ringan namun kuat. Setidaknya untuk rangka yang sama maka ada perbedaan sekitar 19 kg lebih berat bila memakai baja biasa.

Kedua mobil Jepang ini menerapkan kunci pintar sebagai pengganti anak kunci konvensional untuk membuka pintu atau menghidupkan mesin. Bedanya ketika akan menghidupkan mesin, Legend masih tetap memutar tombol di kanan belakang roda kemudi sementara Majesta tinggal menekan tombol di dasbor sebelah kanan.

Legend menerapkan sistem SH-AWD (Super Handling All Wheel Drive) untuk mengontrol pembagian torsi ke setiap roda. Dengan demikian maka torsi dan pengendalian mobil akan optimal. Pembagian torsi antara poros depan dan belakang mencapai 70-30 atau 30-70. Sedangkan antara roda kanan dan kiri akan didistribusikan torsi sebesar 100-0 atau 0-100. Sementara Majesta walau tidak menerapkan sistem AWD tetapi memiliki teknologi pengoptimalan traksi yang dinamakan VDIM (Vehicle Dynamics Integrated Management). Secara aktif VDIM melakukan kontrol terhadap arah mobil (stir), rem dan stabilitas serta traksi. Hasilnya tak kalah dengan SH-AWD Legend.

DISAIN DAN RANCANG BANGUN
HONDA LEGEND ****
TOYOTA MAJESTA ****

INTERIOR
Baik Legend maupun Majesta memberikan kenyaman yang optimal untuk para penumpangnya. Roomy merupakan kesan lain yang keluar dari kedua mobil ini. Hanya saja untuk segi kemewahan, Majesta lebih unggul, misal dengan nuansa warna beige hampir disemua bagian interior. Panel kayu juga memperkuat kesan mewah tersebut. Legend justru sebaliknya, karakter sporti lebih menonjol ketimbang kemewahan. Pemilihan warna hitam dan panel kayu belum bisa memberikan kesan mewah, tapi konsep ini menguatkan disain eksterior yang terlihat sporti.

Terus terang berada dalam Legend, akan lebih menyenangkan bila duduk di jok pengemudi apalagi tersedia fasilitas tuas transmisi di belakang roda kemudi layaknya mobil F1. Beda halnya dengan Majesta, duduk di jok belakang merasakan kenyamanan sungguh sangat menyenangkan. Jok dapat diatur secara individual, kemiringan sandaran jok dapat dilakukan sendiri. Begitu pula dengan pengaturan sistem audio dan AC yang dapat diatur melalui tombol-tombol yang ada di hand rest jok belakang.

Dasbor kedua mobil ini tertata apik. Tapi sekali lagi kemewahan ditampilkan oleh Majesta sementara Legend cenderung terlihat futuristik. Ergonomika? Tak ada perbedaan yang mencolok, semua tuas bisa dijangkau dengan baik. Namun karena mobil tersebut dibawa langsung dari Jepang maka tulisan Kanji masih mendominasi. Begitu juga dengan on board computer yang berbahasa Jepang, perlu adaptasi untuk mengoperasikan sekalipun ada voice command yang bekerja.

INTERIOR
HONDA LEGEND ****
TOYOTA MAJESTA ****

PERFORMA
Melihat data spesifikasi mesin, maka terlihat bahwa Honda lebih unggul. Dengan mesin 3.500 cc tenaganya mencapai 300 tk sedangkan Majesta hanya 279 tk. Beda halnya dengan torsi di mana Legend harus mengakui keunggulan Majesta, torsi Legend sebesar 353 sedangkan Majesta 430 Nm. Dari spesifikasi ini (terutama torsi) sudah dapat ditebak siapa yang bakal menang dalam berakselerasi, Majesta. Untuk mencapai 100 km/jam dari posisi diam, hanya tercatat dalam 6,9 detik, lebih cepat 3,3 detik dari Legend. Memang tidak dicoba kecepatan maksimumnya, namun secara teknis maka kecepatan Legend akan lebih tinggi dari Mejesta.

PERFORMA
HONDA LEGEND ***1/2
TOYOTA MAJESTA ***1/2

STABILITAS PENGENDARAN DAN PENGENDALIAN
Legend memiliki seting suspensi medium yang memberikan toleransi terbaik untuk berbagai kondisi pengendaraan. Sementara Majesta memberikan dua pilihan, normal ataupun sporti. Kedua seting ini bertujuan untuk mengoptimalkan kerja suspensi sehingga tetap nyaman dan stabil dalam pengendaraan. Teknologi AWD pada Legend dan sistem VDIM di Majesta membuat koreksi terhadap segala efek negatif yang mungkin terjadi pada pengendaraan jadi minimum.

STABILITAS PENGENDARAAN DAN PENGENDALIAN
HONDA LEGEND ****
TOYOTA MAJESTA ****

NILAI JUAL
Harga sebuah Honda Legend oleh pihak Platinum Motor dijual dengan harga Rp 1,18 milyar sementara Toyota Majesta di Victory Prima Motor mencapai Rp 1,4 milyar. Namun secara fasilitas, Majesta lebih lengkap dan kenyamanannya optimum. Jadi keduanya masih terbilang setara soal nilai jual.
NILAI JUAL
HONDA LEGEND **1/2
TOYOTA MAJESTA **1/2

KESIMPULAN

Karakter mobil mewah diusung oleh Toyota Majesta sedangkan karakter sporti ada pada Honda Legend. Gengsi mengendarai Majesta lebih tinggi dari pada Legend yang terlihat seperti Accord. Bahkan kemewahan Majesta boleh diadu dengan Seri 7 atau S-Class.

Jumat, 23 November 2007

FRAME TEPAT SESUAI DENGAN BENTUK WAJAH








Bagi Anda yang ingin menggunakan kacamata, entah sebagai alat bantu penglihatan atau sekedar menambah gaya, tidak ada salahnya anda memperhatikan tip pemilihan frame kacamata berikut ini;
Bentuk wajah segilima:
1. Pilihlah frame berbentuk oval, semi-persegi atau bentuk cat-eye 2. Lensa tanpa frame bisa membantu menyamarkan bentuk wajah Anda yang ‘tajam’/penuh ’segi’
3. Lebar kacamata jangan melebihi lebar kening Anda, agar wajah Anda tidak tampak semakin lebar

Bentuk wajah memanjang:
1. Cocok dengan frame yang bentuknya melebar dengan garis yang tegas
2. Frame yang bermotif akan mengalihkan perhatian dari bentuk wajah Anda yang panjang

Bentuk wajah oval:

1. Cocok dengan semua bentuk kacamata
2. Pilihlah yang tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil, sehingga besarnya tetap proporsional dengan wajah Anda.

Bentuk wajah persegi:

1. Kacamata dengan bentuk persegi, jelas bukan pilihan yang tepat.
2. Frame dengan lekukan pada bagian samping dan bagian ujung kacamata, sangat disarankan

Bentuk wajah hati:

1. Pilih kacamata yang tidak terlalu besar
2. Frame berbentuk bulat atau persegi, dengan aksen pada bagian bawah, amat disarankan
3. Hindari bentuk frame yang melebar di bagian atas untuk menghindari kesan ‘berat’ pada bagian atas wajah

Bentuk wajah bulat:
1. ‘Pas’ dengan kacamata berbentuk persegi
2. Jika Anda pribadi yang ekstrovert, cobalah pilih frame yang bermotif

Bentuk wajah segitiga:

1. Pilih kacamata yang lebar dengan pinggiran yang tebal
2. Cobalah bentuk kacamata ‘cat-eye’
3. Hindari kacamata dengan frame yang kecil

Source: Astaga.com

Kamis, 22 November 2007

MATA KATARAK



Apakah Katarak Itu ?
Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Jumlah dan bentuk kekeruhan pada setiap lensa mata dapat bervariasi.
Seorang penderita katarak mungkin tidak menyadari telah mengalami gangguan katarak apabila kekeruhan tidak terletak dibagian tengah lensa matanya. Katarak terjadi secara perlahan-perlahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur. Katarak tidak menular dari satu mata ke mata yang lain, namun dapat terjadi pada kedua mata pada saat yang bersamaan. Katarak tidak disebabkan oleh pemakaian mata yang berlebihan dan tidak mengakibatkan kebutaan permanen apabila diatasi dengan pengobatan atau operasi. Gejala umum gangguan katarak meliputi :
Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek.
Peka terhadap sinar atau cahaya.
Dapat melihat dobel pada satu mata.
Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca.
Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.
Apakah Penyebab Katarak ?
Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada umur 60 tahun keatas. Akan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda. Penyebab katarak lainnya meliputi :
Faktor keturunan.
Cacat bawaan sejak lahir.
Masalah kesehatan, misalnya diabetes.
Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid.
Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.
Operasi mata sebelumnya.
Trauma (kecelakaan) pada mata.
Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.
Bagaimana Mendeteksi Katarak ?
Melalui pemeriksaan menyeluruh dokter spesialis mata dapat mendeteksi katarak atau penyebab lain kekeruhan pada lensa dan gangguan pada mata. Masalah lain pada mata, misalnya kornea, retina dan saraf penglihatan, mungkin akan tetap mengganggu penglihatan setelah operasi katarak. Apabila tidak memberikan hasil yang lebih baik pada penglihatan, operasi katarak mungkin tidak direkomendasikan. Dokter spesialis mata akan menjelaskan berapa banyak perbaikan penglihatan akan dicapai setelah operasi katarak.
Apakah Katarak Dapat Mengganggu Penglihatan Dengan Cepat ?
Kecepatan gangguan katarak pada seseorang tidak dapat diprediksi, karena katarak pada setiap individu berbeda, bahkan perkembangannyapun berbeda antara satu mata dengan mata sebelahnya. Gangguan penglihatan yang disebabkan oleh katarak akan lebih cepat dengan bertambahnya usia seseorang. Akan tetapi pada penderita diabetes, walaupun masih berusia muda, katarak akan mengganggu penglihatan lebih cepat.
Bagaimana Mengatasi Katarak ?
Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Akan tetapi jika gejala katarak tidak mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan. Kadang kala cukup dengan mengganti kacamata. Hingga saat ini belum ada obat-obatan, makanan, atau kegiatan olah raga yang dapat menghindari atau menyembuhkan seseorang dari gangguan katarak. Akan tetapi melindungi mata terhadap sinar matahari yang berlebihan dapat memperlambat terjadinya gangguan katarak. Kacamata gelap atau kacamata reguler yang dapat menghalangi sinar ultraviolet (UV) sebaiknya digunakan ketika berada diruang terbuka pada siang hari.
Kapankah Operasi Dilakukan ?
Tindakan operasi perlu dilakukan apabila katarak telah menyebabkan hilangnya penglihatan atau mengganggu kegiatan rutin sehari-hari. Operasi katarak cukup dilakukan dengan bius lokal atau tetes dan tanpa memerlukan rawat inap.
Apa Yang Diharapkan Dari Operasi Katarak ?
Operasi cukup dengan bius lokal atau tetes, dan tanpa harus menjalani rawat inap. Lensa keruh diangkat dan digantikan dengan lensa buatan yang ditanam secara permanen. Dokter spesialis mata melakukan prosedur ini dengan menggunakan peralatan operasi berteknologi tinggi dengan teknik fakoemulsifikasi (tanpa jahitan). Tingkat keberhasilan operasi katarak cukup tinggi. Lebih dari 95% tindakan operasi menghasilkan perbaikan penglihatan apabila tidak terdapat gangguan pada kornea, retina, saraf mata atau masalah mata lainnya. JEC menggunakan alat IOL Master untuk meningkatkan ketepatan ukuran lensa tanam yang digunakan. Perlu diketahui, komplikasi walaupun sangat jarang, dapat terjadi pada saat operasi maupun setelah operasi. Jika terdapat gangguan pada mata sekecil apapun setelah operasi, segera menghubungi dokter spesialis mata. Pada sebagian besar orang yang telah menjalani operasi katarak, kapsul atau selaput dimana lensa intraokular terpasang dapat menjadi keruh.
Diperlukan terapi laser untuk membuka kapsul yang keruh ini, sehingga penglihatan menjadi jelas kembali. Kesimpulan Katarak adalah penyebab umum berkurangnya penglihatan, khususnya terjadi pada manusia usia lanjut yang dapat diatasi. Dokter spesialis mata dapat mengetahui apakah katarak atau masalah lainnya yang menjadi penyebab hilangnya penglihatan, dan apakah tindakan operasi diperlukan untuk mengatasi gangguan katarak.

Sumber : American Academy of Ophthalmology.
Walcot menyumbang gol saat arsenal membantai sparta praha 7-0


Simbol THE GUNNER ARSENAL